Bantu Mbah Untung Bertahan Hidup di Rumah Reyot

Rumahnya sudah setengah miring, ini hanya tinggal menunggu waktu untuk roboh jika tidak segera di renovasi.

Sering kali terlalu lemah untuk mencari makanan, dan merasa lapar hampir setiap saat. Inilah kenyataan yang dihadapi oleh banyak lansia di pelosok. Beberapa waktu yang lalu tim Relawan Laznas Mizan Amanah menyempatkan berkunjung dan memberikan bantuan pangan kepada salah satu lansia di pelosok Magelang, tepatnya di Dusun Kalisat RT 002 RW 005 Desa Paripurno Kecamatan Salaman, Kabupaten Magelang Jawa Tengah.

Beliau bernama Mbah Untung (75 Tahun), rumah Mbah Untung tinggal di wilayah desa kecil di pelosok Magelang. Usianya yang senja kian bertambah, namun semangat hidupnya tak pernah padam. Mbah Untung hidup sebatang kara, tanpa kehadiran anak atau istri yang menemani.

Rumah sederhana yang menjadi tempat tinggalnya tak layak huni, atap bocor, dan lantai tanah yang dingin. Setiap hari, Mbah Untung harus berjuang keras untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Namun, apa daya tubuh yang sudah ringkih yang membuatnya semakin lemah dan kini ia tak lagi mampu berjalan untuk bekerja.

Dulu Mbah Untung sempat berjualan kayu bakar untuk di jual berkeliling desa dan menjajakan kayu bakar namun hasil yang didapat kisaran di 10-15 ribu rupiah. Anak-anak nya Mbah untung sudah punya dan banyak kesibukan masing-masing.

”Mbah punya anak sebetulnya mas, anak mbah ada 4 semuanya, yang pertama merantau ke lampung tanpa kabar udah puluhan tahun, yang ke dua ini yang paling kasihan mas dia ODGJ mas, kasihan banget anak saya yang kedua” Ujarnya kepada kami ketika kami bertanya kemana anak-anak nya mbah.

“Terus anak yang ketiga udah berkeluarga, nah, yang terakhir nih mas yang ke empat sering dia bantu-bantu saya, cuma ya gitu mas dia juga kerja nya serabutan” sambungnya.

Namun anak yang terakhir ini pula tak bisa membantu banyak, tak jarang juga tetangga yang berdekatan dengan rumah mbah untung sering memberinya makanan untuk di makan karena saking ibanya melihat kondisi Mbah Untung yang hidupnya jauh dari kata layak.

Sehari-hari, beliau hanya bisa berharap ada tetangga yang berbaik hati memberinya makanan. Jika tidak ada yang datang, ia harus menahan rasa lapar sendirian di tempat tidurnya yang dingin dan lusuh.

Hidup yang keras telah memaksa Mbah Untung untuk bertahan hidup dalam keterbatasan. Setiap suap nasi yang masuk ke mulutnya terasa begitu berharga. Mimpi untuk hidup layak dan tenang kini hanya menjadi harapan.

Mari kita ulurkan tangan untuk meringankan beban Mbah Untung. Donasi anda, sekecil apapun, akan sangat berarti untuk membantu Mbah Untung memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan memberikan senyum kembali di hari tuanya. 

Dengan berbagi, kita telah memberikan harapan baru bagi lebih banyak lagi lansia pelosok untuk menjalani sisa hidupnya dengan lebih layak. Dan dapat memiliki rumah layak huni agar jauh dari was-was dan cemas ketika beristirahat di malam hari, silahkan berdonasi dengan cara :
1. Klik DONASI SEKARANG
2. Masukkan nominal donasi
3. Pilih metode pembayaran (GO-PAY/BSI/BRI/BCA/Mandiri/DANA/ShopeePay)
4. Kamu akan mendapatkan laporan via email
5. Terimakasih atas kebaikan hati Sahabat Dermawan

Tak hanya mendoakan dan berdonasi, Sahabat juga bisa membagikan halaman galang dana ini agar semakin banyak yang membantu Mbah Untung dan keluarga dhuafa lainnya.

Terima kasih Sahabat Dermawan, Teruslah menjadi baik agar semakin banyak yang terbantu atas kebaikan Sahabat.

Bersama Mizan Amanah, Ringankan Kebaikan Beratkan Timbangan!!!

Disclaimer : Laman Galang Dana ini adalah program bantuan milik Laznas Mizan Amanah bantuan yang diberikan yang akan di berikan yakni renovasi rumah layak huni bagi warga Lansia, Dhuafa serta mereka yang membutuhkan agar memiliki tempat tinggal layak huni.

Bantuan yang di salurkan bisa berupa renovasi rumah,kebutuhan hidup sehari-hari dan kebutuhan lainnya yang diperlukan oleh penerima manfaat.

Jika donasi melampaui terget maka Donasi yang terkumpul juga akan di gunakan untuk membangun rumah layak huni untuk lansia lainnya yang membutuhkan yang tersebar di pelosok negeri Indonesia.