ImagePerjuangan Panjang Sindi Aulia, Anak Pertama denga...
Image

Perjuangan Panjang Sindi Aulia, Anak Pertama dengan Hidrosefalus

Rp 0 terkumpul dari Rp 30.000.000
0 Donasi 2 bulan, 7 hari lagi

Penggalang Dana

Image
Image
Verified User

Sejak lahir, Sindi tumbuh normal seperti bayi pada umumnya. Namun ketika berusia 5 bulan, mulai muncul gejala yang mengkhawatirkan. Matanya melotot dan tidak bisa menutup, tubuhnya sering tertarik-tarik ketika tidur, hingga otot di kepala terlihat tegang. Setelah dibawa ke bidan dan kemudian ke dokter, Sindi dinyatakan positif menderita hidrosefalus.

Hidrosefalus adalah kondisi ketika cairan otak (cairan serebrospinal) menumpuk di dalam kepala. Normalnya cairan ini mengalir keluar, tetapi pada penderita hidrosefalus cairan masuk terus tanpa bisa keluar, sehingga kepala membesar dan tekanan dalam otak meningkat.

Dokter menyarankan agar Sindi segera menjalani operasi, namun karena keterbatasan biaya, operasi tertunda hingga 4 bulan. Selama itu, ukuran kepala Sindi terus membesar.

Kehidupan Keluarga yang Serba Terbatas

Ayahnya, Pa Wawan, dulunya bekerja sebagai OB di sekolah dengan gaji awal Rp300 ribu per bulan, naik menjadi sekitar Rp1 juta hampir 10 tahun bekerja disekolah karena sering harus izin keluar-masuk kerja demi mengurus anaknya, dan harus bulak balik rumah sakit  akhirnya ia memutuskan berhenti bekerja. 

Kini, Pa Wawan mengandalkan pekerjaan serabutan, mulai dari menjaga toilet umum, memulung rongsokan, hingga pekerjaan kecil lainnya dengan penghasilan tidak menentu, kadang hanya Rp30 ribu per hari.

Sementara ibunya, Bu Siti Rohmah, ikut membantu mencari nafkah dengan berjualan kerupuk makaroni keliling. Hasil yang didapat pun tidak selalu stabil, kadang cukup untuk ditabung, kadang sangat sedikit. Jika hasilnya lumayan, sebagian disisihkan untuk kebutuhan rumah sakit.

Pernah suatu waktu, mereka benar-benar tidak memiliki uang sama sekali, namun karena kondisi Sindi darurat, ia tetap dibawa ke rumah sakit dengan keyakinan urusan biaya bisa dicari kemudian. Alhamdulillah, terkadang biaya tertolong lewat BPJS, bahkan ada dokter yang dengan baik hati memberikan ongkos pulang.

Ujian Lain yang Dihadapi

Selain hidrosefalus, Sindi juga pernah divonis mengalami flek pada paru-paru. Selama 6 bulan ia menjalani pengobatan bolak-balik rumah sakit, yang tidak semuanya ditanggung BPJS. Kondisinya sempat membaik, namun kembali kambuh akibat asap masakan makaroni yang terhirup.

Kini, di usianya yang sudah 13 tahun, Sindi sering menjadi pusat perhatian saat keluar rumah. Anak-anak sebaya sering mengerumi, sebagian orang juga melontarkan ucapan yang menyakitkan. Meski begitu, Sindi tetap memiliki semangat hidup yang tinggi. Ia sering berkata:

“Aku mau jalan, mau sekolah, mau main. Aku tidak mau mati. Kalau pun mati, aku mau bareng mama sama bapak.”

Kalimat sederhana itu selalu membekas di hati orang tuanya. Mereka hanya berdoa semoga Sindi bisa sembuh, bisa bersekolah, dan bermain seperti anak-anak lain.

Ketabahan Orang Tua

Bagi Pa Wawan, Sindi adalah perantara menuju surga. Setiap kali Sindi bicara ingin bisa jalan, ia dan istrinya selalu berusaha menguatkan dengan berkata:

“Kaki sindi ini kaki bapa sama mama”

Sebagai ayah, melihat anaknya ingin hidup normal seperti anak lain tentu menyesakkan. Namun justru itulah yang menjadi motivasi terbesar untuk terus bekerja dan berjuang.

Sementara bagi Bu Siti, meski lelah batin menghadapi omongan orang ia selalu menguatkan diri. Kebutuhan sehari-hari—susu, pampers, makanan—membuatnya tetap harus berusaha, walau kadang harus membawa Sindi keluar rumah di tengah panas dan polusi.

Kini, meski masih banyak keterbatasan, keluarga ini terus berjuang bersama-sama, bergantian menjaga dan merawat Sindi, sambil berharap ada jalan terbaik untuk kesembuhan anak mereka.

Sahabat dermawan, perjuangan Sindi dan keluarganya belum usai. Mereka masih sangat membutuhkan dukungan kita semua. Mari ulurkan tangan, ringankan beban, dan jadikan doa serta donasi kita sebagai jalan harapan untuk Sindi bisa terus bertahan.

Salurkan Zakat, Infaq dan Sedekah terbaikmu dengan cara :
1. Klik Donasi Sekarang
2. Masukkan nominal donasi Anda
3. Pilih Metode Pembayaran (GOPAY, Transfer Bank, Virtual Account, Kartu Kredit)
4. Segera transfer sesuai nominal jika menggunakan Transfer bank & Virtual Account
5. Sahabat akan menerima konfirmasi melalui WhatsApp, Email.

Oh iya Sahabat bantu sebarkan halaman galang dana ini ke keluarga dan kerabat terdekat agar semakin banyak yang ikut menyantuni anak Yatim Dhuafa. Dan semoga menjadi amal jariyah bagi sahabat juga yaa.. :)

Semoga Allah membalas segala kebaikan #SahabatDermawan

 

 

 

  • September, 29 2025

    Campaign is published

Belum ada donasi untuk penggalangan dana ini

Fundraiser

Belum ada Fundraiser

Mari jadi Fundraiser dan berikan manfaat bagi program ini.

Doa-doa orang baik

Menanti doa-doa orang baik

Bagikan melalui:
✕ Close